golput ato tidak, pahamilah caramu menolong negara ini

Mendekati pemilu, ramai sekali generasi muda yang menggembor-gemborkan anti golput. Dan yang sangat menjadi perhatian saya, generasi muda tersebut adalah generasi remaja yang ketika mengorasikan pikirannya anti golput, kebanyakan adalah remaja yang belum pernah merasakan ikut dalam berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum.

Satu pilihan yang kita berikan pada saat pemilihan umum, sangat menentukan Negara kita ke depannya. Tapi ingat, kita tidak boleh sedikitpun berfikir bahwa kita adalah penentu segala sesuatu (ada yang ga setuju? Siapa elo? Tuhan? Bisa nentuin segala sesuatu). Satu pilihan yang kita berikan, kelak akan diminta pertanggungjawabannya. Baik pilihan untuk memberikan suara atau tidak memberikan suara, keduanya akan diminta pertanggung jawabannya. Oke, jadi tolong sekarang juga, pikirkan masak2, apa alasan kalian untuk membuat pilihan (memberikan suara atau tidak memberikan suara).

Memiliki pendapat itu manusiawi, berorasi itu juga hak setiap individu, hanya saja ketika mulai menyinggung arogansi, itu sudah tidak dapat dibenarkan, apapun alasannya. Dan ketika suatu kelompok menyerukan sesuatu, sekiranya seruannya adalah sebuah ajakan dengan cara yang baik, bukan dg cara yang saling merendahkan kelompok lain.

Pernah suatu ketika seseorang menyebut seorang yg golput sebagai seorang yang apatis. Tidak kawan, tidak semua yang golput itu apatis. Sebagian dari mereka memikirkan betul negaranya, dan pilihan mereka untuk menjadi golput adalah cara mereka untuk menyelamatkan Negara nya. Berbeda dengan kelompok yang lain, yang anti golput sebagai cara untuk ikut membangun negaranya.

Jujur saja, untuk pemilihan umum pada tanggal 9 nanti, mungkin saya akan berada pada kelompok putih. Bukan karna saya apatis, tidak sama sekali, saya cinta Negara ini, saya tidak ingin Negara ini semakin hancur, dan itu sebabnya saya tidak berani untuk memberikan suara pada begitu banyak calon legislative yang tidak saya kenal sama sekali. Saat ini posisi saya adalah orang yang kurang ilmu, pengetahuan mengenai calon-calon legislative yang nanti akan dipilih. Dan dalam kesempatan kali ini, tidak ada kesempatan untuk benar2 mengenal calon satu-persatu. Bagi saya, kekurang pengetahuan ini akan sangat member efek buruk jika memberikan suara pada pemilu hanya dengan ngasal atau hanya dengan alasan kenal dg yang dipilih. Sesungguhnya suara seorang seperti saya ini tidak layak untuk menjadi bagian dari penentu negera ini 5 tahun ke depan. Di luar sana banyak orang yang lebih pantas, lebih layak, dan lebih berilmu untuk memberikan suara penentu Negara ini.

Sekalipun saya berada pada golongan putih, tapi saya sangat tidak mendukung untuk setiap individu meniru apa yang saya lakukan. Jika kalian mampu mengenal setiap calon dengan baik, kenalilah mereka, jemputlah setiap pengetahuan, dan berikanlah suara ketika kalian sudah berilmu.

Dan sekalipun saya tidak mendukung golput, tapi sungguh saya sangat benci kepada mereka yang bersikap anti golput yang seolah mereka yang paling peduli dengan Negara ini, padahal mereka memilih hanya sekedar ngasal, tidak meluangkan waktu untuk berkenalan dengan setiap calon legislative. Hanya kenal dengan beberapa calon, hanya memilih karna wajah yang rupawan pada calon, hanya memilih karena calonnya terkenal, ah itu semua Cuma akan membuat lama pertanggung jawaban kalian kelak di hari akhir. Sudah lebih baik kalian golput saja, biar kan mereka yang lebih berilmu daripada kalian yang memberikan suara. Suara orang tidak berilmu hanya akan memperburuk Negara ini.

#kontemplasipemilu

– arifin –

Leave a comment